Aku percaya bahwa setiap orang adalah engineer dan pilot untuk mimpinya sendiri. Mimpi adalah pesawat berbagai macam bentuk yang diciptakan lalu diterbangkan sendiri oleh pemiliknya. Ada yang mendesain dengan sangat detail, menciptakan banyak pesawat lain jika percobaan penerbangan pertama tak berhasil, bahkan yang nekat terbang dengan resiko besar dan tingkat keamanan rendah pun ada.
Aku juga percaya bahwa setiap pesawat punya arah dan tujuan masing-masing. Tak ada jalur yang ‘harus’ untuk semua pesawat. Radar dari Tuhan adalah bagian yang ikut campur menentukan arah dan tujuan pesawat Kita. Percayalah, radar dari Tuhan adalah petunjuk terhebat yang pernah ada.
Aku mengerti bahwa mimpi juga tak selamanya akan terbang. Ada satu waktu kita harus melandaskannya pada satu landasan. Mengistirahatkan sekaligus melakukan perbaikan untuk banyak hal yang telah dibuat.
Tak ada pacuan dalam penerbangan. Tak masalah pesawat kita baru sampai dimana dan pesawat lain telah sampai mana. Kita hanya perlu menerbangkan dan menikmati setiap proses penerbangan mimpi kita.
Jangan takut jatuh. Kepingan-kepingan pesawat yang pecah karena terjatuh memang sulit dibuat lagi, tapi selalu ada kemungkinan, kan. Juga masih akan terus ada kesempatan untuk membuat pesawat baru. Kesempatan itu ada bersama keinginan kuat Kita pada suatu tujuan. Ingat lah bahwa pesawat diterbangkan setelah punya tujuan, demikian juga pesawat mimpi Kita.
Jadi, selamat mendesain pesawat mimpi, Kawan!
Juga untuk seorang kawan yang sedang membelokan penerbangan mimpinya pada sebuah negara di timur asia sana. Tuhan mungkin telah menunjukkan Kamu dengan radarnya untuk menuju ke sana. Tujuan awal di negara Barat mungkin sedang dipersiapkan Tuhan untuk Kamu yang lebih baik.
Selamat terbang, Kak Dilaaa…!
Ps: Catatan ini dibuat dengan sadar dan penuh rindu 😁