#Geming

Aku hanya mungkin menggenggam erat,

Rindu-rindu yang mulai berserakan,

Pada ambigunya kisah yang sesat

Aku hanya mencoba tetap bergeming,

Pada duka oleh luka tentang kasih,

Yang tersembunyi di tepi hening

Duniaku tetap kutitipkan pada Kamu

Di celah-celah lembaran rapuh

Yang bisa tercabik kapan dan dimana saja

Hatiku telah kupersilakan untuk Kamu

Untuk kemudian bisa patah,

Berantakan tapi masih meminta Kamu

@#?$)&@#$

Aku mulai didera luka pada tanya

‘kenapa dan untuk apa Kita ada dalam cerita?’.

Aku mulai kehilangan makna siapa

ketika aku hanya dapat meminta tanpa dapat apa-apa

Aku ada tapi tak tau entah sampai kapan

Aku bertahan tapi tak bisa menahan

Melepaskan atau tak meninggalkan

Jawabannya tak pernah kudapatkan

 

Bolehkah aku ada dalam cerita yang biasa?

yang tak perlu terlalu banyak meminta

yang tak perlu menyembunyikan asa di sela-sela doa

Ah, lagi-lagi aku mengawalinya dengan kata bolehkah

seperti pertanyaan yang sudah-sudah

Kali ini biarkan aku mengganti kalimat tanya dengan perintah

Kisah ini, jangan biarkan sudah!

Senja

Tags

, , ,

Sesekali Aku ingin mengobrol lebih lama dengan senja

Bercengkrama layaknya teman yang sengaja saling sua

Akan kubagi cerita

tentang pertengkaranku dengan pagi berebut asa

tentang siang yang kadang membuatku mati rasa

Akan ku ajak kamu berdiskusi tentang jingga

Mempertanyakan banyak hal tentang kenapa dan bagaimana

Membahas bahasan aneh seperti kenapa ikan tidak bisa berenang di udara

Meskipun udara dan air sama-sama fluida

Tapi siapa yang mau bicara dengan senja

kecuali Aku yang mungkin Mereka pikir gila

Itu karena Mereka cuma belum mendengar senja bersuara

Jika sudah, Pasti juga ikut gila.

Aku gila

memang! pada merdunya alur dongeng kemerahan senja.

Ah, Malam, bisa tolong datangnya ditunda saja?

 

 

Peduli: Racauan Sesal yang Romantis

Tags

, , , ,

Sebagai orang yang kadar ketidakpedulian agak berlebih, Saya sering tiba-tiba ada di momen yang membuat Saya jadi mempertanyakan kualitas diri sendiri. Berlanjut dengan pertanyaan-pertanyaan lain, tapi berujung terpental entah kemana saat otak Saya terdistraksi oleh hal lain yang dianggapnya lebih menarik.  Beberapa momen ada yang terselamatkan di coretan Saya. Sayangnya beberapa coretan sering ikut lenyap akibat ditempatkan cuma di kertas yang tak jelas yang sering disalah lihat sebagai sampah. Tragis.

Continue reading

Akhir Bagian Terbaik

Aku percaya, bahwa hidup akan terdiri dari babak demi babak yang Kita lalui bersama waktu. Terkadang pada satu babak Kita merasa bahwa dunia di genggaman Kita, terlalu banyak bahagia hingga bisa saja ada yang Kita lewatkan tanpa menyadarinya. Terkadang lagi pada babak berikutnya Kita diguncang dengan kerikil-kerikil yang mungkin bisa saja membuat Kita terguling dan berada pada titik terbawah dalam hidup. Tapi hidup memang begitu, kan? Akan terlalu monoton jika hidup Kita selalu baik-baik saja. Bahkan yang Kita lihat baik-baik Saja oleh waktu bisa terbalik menjadi sangat tidak baik tanpa Kita duga.

Continue reading

Pesawat Mimpi

Aku percaya bahwa setiap orang adalah engineer dan pilot untuk mimpinya sendiri. Mimpi adalah pesawat berbagai macam bentuk yang diciptakan lalu diterbangkan sendiri oleh pemiliknya. Ada yang mendesain dengan sangat detail, menciptakan banyak pesawat lain jika percobaan penerbangan pertama tak berhasil, bahkan yang nekat terbang dengan resiko besar dan tingkat keamanan rendah pun ada. 

Aku juga percaya bahwa setiap pesawat punya arah dan tujuan masing-masing. Tak ada jalur yang ‘harus’ untuk semua pesawat. Radar dari Tuhan adalah bagian yang ikut campur menentukan arah dan tujuan pesawat Kita. Percayalah, radar dari Tuhan adalah petunjuk terhebat yang pernah ada.

Aku mengerti bahwa mimpi juga tak selamanya akan terbang. Ada satu waktu kita harus melandaskannya pada satu landasan. Mengistirahatkan sekaligus melakukan perbaikan untuk banyak hal yang telah dibuat. 

Tak ada pacuan dalam penerbangan. Tak masalah pesawat kita baru sampai dimana dan pesawat lain telah sampai mana. Kita hanya perlu menerbangkan dan menikmati setiap proses penerbangan mimpi kita. 

Jangan takut jatuh. Kepingan-kepingan pesawat yang pecah karena terjatuh memang sulit dibuat lagi, tapi selalu ada kemungkinan, kan. Juga masih akan terus ada kesempatan untuk membuat pesawat baru. Kesempatan itu ada bersama keinginan kuat Kita pada suatu tujuan. Ingat lah bahwa pesawat diterbangkan setelah punya tujuan, demikian juga pesawat mimpi Kita.

Jadi, selamat mendesain pesawat mimpi, Kawan!

Juga untuk seorang kawan yang sedang membelokan penerbangan mimpinya pada sebuah negara di timur asia sana. Tuhan mungkin telah menunjukkan Kamu dengan radarnya untuk menuju ke sana. Tujuan awal di negara Barat mungkin sedang dipersiapkan Tuhan untuk Kamu yang lebih baik. 

Selamat terbang, Kak Dilaaa…!

Ps: Catatan ini dibuat dengan sadar dan penuh rindu 😁

Waktu dan Jarak

Tags

, , , , ,

Beberapa bulan yang lalu, Saya mencoba menampakkan diri lagi di kampus setelah cukup lama memilih untuk meluluskan diri dari sana. Saya diketemukan dalam kecanggungan luar biasa menghadapi Kampus yang telah berbenah diri menuju wajah yang lebih baik. Yang paling bikin canggung sekaligus takut adalah jalan-jalan yang diperbanyak, sehingga angkot yang Saya naiki harus mutar kemana-mana dulu sebelum sampai di Jurusan Saya yang notabenenya berada di lokasi paling atas, takut abang supir angkotnya lelah dan tega menurunkan Saya di tengah jalan. *halah*

Continue reading